Rabu, 21 November 2012

BATUAN SEDIMEN KLASTIK dan NONKLASTIK



BATUAN SEDIMEN KLASTIK dan NONKLASTIK


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA2012




BAB I
PEMBAHASAN


ii.1 Mengenal Batuan Sedimen
            Batuan sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Material hasil rombakan batuan diatas permukaan bumi akibat proses-proses eksogen, pelapukan dan erosi, merupakan material yang sifatnya urai. Terdiri dari fragmen batuan, mineral dan berbagai material lainnya yang berasal dari atas permukaan bumi
            Material urai ini tertransport oleh air, angin dan gaya gravitasi ketempat yang lebih rendah, cekungan, dan diendapkan sebagai endapan atau sedimen dibawah permukaan air. Sedimen yang terakumulasi tersebut mengalami proses litifikasi atau proses pembentukan batuan. Proses yang berlangsung adalah kompaksi dan sementasi, mengubah sedimen menjadi batuan sedimen. Setelah menjadi batuan sifatnya berubah menjadi keras dan kompak.
            Proses kompaksi pada umumnya akibat beban sedimen yang ada diatasnya, menyebabkan hubungan antar butir menjadi lebih lekat dan juga air yang dikandung dalam pori terperas keluar. Sementasi adalah proses dimana butiran-butiran sedimen direkat dengan material lain yang terbentuk kemudian, dapat berasal dari air tanah atau pelarutan mineral-mineral dalam sedimen itu sendiri. Material semennya dapat merupakan silika, karbonat, atau oksida (besi).




Material sedimen dapat berupa :
1.      Fragmen dari batuan lain dan mineral-mineral, seperti kerikil di sungai, pasir di pantai dan lumpur di laut
2.      Hasil penguapan dan proses kimia, garam di danau payau dan kalsium karbonat di laut dangkal
3.      Material organik, seperti koral di laut, vegetasi di rawa-rawa.
Sifat – sifat utama batuan sedimen :
a. Adanya bidang perlapisan yaitu struktur sedimen yang menandakan adanya proses sedimentasi.
            b.Sifat klastik yang menandakan bahwa butir-butir pernah lepas, terutama pada golongan detritus.
c. Sifat jejak adanya bekas-bekas tanda kehidupan (fosil).
d. Jika bersifat hablur, selalu monomineralik, misalnya : gypsum, kalsit, dolomite dan rijing


ii.2 Klasifikasi batuan
            Oleh karena keragaman pembentukan (genesa), tekstur, komposisi dan penampilan batuan sedimen, maka dasar klasifikasinyapun ada bermacam-macam. Pengelompokan batuan sedimen yang ideal berdasarkan ukuran butir, bentuk dan material pembentuknya.
Berdasarkan ada tidaknya proses transportasi dari batuan sedimen dapat dibedakan menjadi 2 macam :
1.                  Batuan Sedimen Klastik; Yaitu batuan sedimen yang terbentuk berasal dari hancuran batuan lain. Kemudian tertransportasi dan terdeposisi yang selanjutnya mengalami diagenesa. Dikelompokkan berdasarkan butir materialnya. Untuk itu diperlukan satu acuan butir komponen materialnya, dan telah dibuat oleh Wentworth, dikenal sebagai skala Wenworth:
Boulder
≥ 256 mm
Cobble
64 – 256 mm
Pebble
4 – 64 mm
Granule
2 – 4 mm
Sand
1/16 – 2 mm
Silt
1/256 – 1/16 mm
Clay
≤ 1/256 mm
Tabel 1
Boulder dan Cobble dapat diartikan sebagai bongkah, pebble sama dengan kerakal, granule seukuran dengan kerikil, sand sama dengan pasir, sedangkan silt dan clay adalah lempung.
Batuan sedimen klastik terdiri dari butiran-butiran. Butiran yang besar disebut fragmen dan diikat oleh masa butiran-butiran yang lebih halus, matriks. Batuan sedimen klastik yang dikelompokkan berdasarkan besar butir materialnya, sebagai konglomerat, batu pasir, serpih dan batu lempung.
a.                   Konglomerat


Gambar I



Ciri-ciri :
• Berwarna kelabu keputihan
• Tersusun atas beberapa sens (kerikil-kerikil bulat), tidak ada goresan, tidak mengkilap, kekerasan 5,5-6 patahan tidak sempurna,p ermukaan tidak rata, berat.
Genesa :
Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang berbutir kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih besar dari 2mm yang berada ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir dan diperkuat & dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai.
Konglomerat adalah batuan sedimen yang tersusun dari bahan-bahan dengan ukuran berbeda dan bentuk membulat yang direkat menjadi batuan padat. Bentuk fragmen yang membulat akibat adanya aktivitas air, umumnya terdiri atas mineral atau batuan yang mempunyai ketahanan dan diangkut jauh dari sumbernya. Di antara fragmen- fragmen konglomerat diisi oleh sedimen-sedimen halus sebagai perekat yang umumnya terdiri atas Oksida Besi, Silika, dan Kalsit. Fragmen-fragmen konglomerat dapat terdiri atas satu jenis mineral atau batuan atau beraneka macam campuran. Seperti halnya breksi, sifatnya yang heterogen menjadikan berwarna-warni. Konglomerat umumnya diendapkan pada air dangkal.
Kegunaan : Digunakan Sebagai pondasi bangunan.
b.Batu pasir
Batu pasir adalah pada batuan sediment dengan ukuran butir antara 1/16 milimeter dan 2 mm. ( untuk siltstone terbentuk dari butiran yang lebih halus). Walaupun batupasir tidak menandakan adanya mineral istimewa, tetapi pada kenyataannya batu pasir biasanya banyak mengandung mineral kuarsa. Kebanyakan batu pasir tetap mengandung sejumlah kecil dari mineral mineral clays, hematite,ilmenite,feldspar dan mica, yang menambah warna dan karakter dari matrix kuarsa. Batupasir yang mempunyai kandungan mineral pengotor dalam jumlah besar digolongkan sebagai wacke atau graywacke.


Gambar II
Batu pasir terbentuk ketika pasir jatuh dan terendapkan pada bagian offshore dari delta delta sungai, tetapi gurun pasir dan pantai dapat membentuk perlapisan batu pasir apabila dikaji pada rekaman geologi. Batu pasir biasanya tidak mengandung fosil-fosil, sebab energi yang terdapat pada lingkungan ketika lapisan lapisan pasir terbentuk tidak mendukung untuk terpeliharanya fosil-fosil tersebut. Sebagai pemandangan dan pembentuk batuan, batupasir penuh dengan karakter, warna yang khas dan cepat terawetkan.
Butiran dari kuarsa di dalam batu pasir tersement bersama dengan silika ( yang secara kimiawi sama dengan kuarsa), atau kalsium karbonate atau oksida besi. Warna coklat dan belang pada batu pasir yang kasar disebabkan sejumlah kecil dari mineral mineral besi
b.                  Batu lempung

Gambar III
Genesa :
Type utama batulempung menurut terjadinya terdiri dari lempung residu dan lempung letakan (sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.

Kegunaan :
Lempung umumnya digunakan untuk bahan pembuatan keramik, bahan baku semen Portland, genteng, gerabah dan bata.

c.                   Batu serpih


Gambar IV

Terdiri dari butiran-butiran batu lempung atau tanah liat, berwarna abu-abu kehijauan, merah, atau kuning. Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Berasal dari pelapukan batuan tanah liat.



2.                  Batuan Sedimen Non Klastik; Yaitu batuan sedimen yang tidak mengalami proses transportasi. Pembentukannya adalah kimiawi dan organis.
Batuan sedimen nonklastik yang banyak dijumpai adalah batu gamping atau (limestone)

                                   
Gambar V
            Terdiri terutama dari mineral kalsium karbonat. CaCO3 yang terjadi akibat proses kimia atau organik. Kalsium karbonat diambil oleh orgasme dari air dimana ia hidup untuk membuat cangkangnya atau bagian yang keras. Setelah organismenya mati tertinggal cangkangnya atau bagian yang kerasnya dan terkumpul didasar laut. Lama kelamaan membentuk endapan batu gamping yang terdiri dari cangkang dan pecahan-pecahannya. Tebalnya sampai ratusan meter dan beberapa kilometer persegi luasnya. Dalam air yang tenang, terendapkan kalsium karbonat dengan kristal-kristal berbentuk jarum, beralaskan lumpur karbonat. Endapan ini setelah mengalami kompaksi mengkristal kembali menjadi batu gamping kristalin, dengan kristal-kristal sangat halus, yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop dengan perbesaran sangat tinggi. Selain batu gamping, dijumpai juga endapan garam dan Gypsum , keduanya merupakan hasil penguapan. Garam terdiri dari mineral halit, komposisinya NaCl, dan Gypsum berkomposisi CaSO4.2H2O. Keduanya terdapat sebagai lapisan-lapisan pada tempat yang terbatas.
Menurut R.P. Koesoemadinata, 1980 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan yaitu :
A. Golongan Detritus Kasar
Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau laut.
Gambar VI
B. Golongan Detritus Halus
Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal.

Gambar VII
C. Golongan Karbonat
Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material penyusunnya.
http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/karbonat.jpg?w=300
Gambar VIII
D. Golongan Silika
Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.
http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/silika.jpg?w=300
Gambar IX
E. Golongan Evaporit
Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsur – unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuan – batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam.
http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/evavorit.jpg?w=300
Gambar X


03121002092


F. Golongan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur – unsur organik yaitu dari tumbuh – tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut.
( Danang Endarto, 2005 )
http://wong168.files.wordpress.com/2011/04/coal.jpg?w=300
GambarXI

#

Oleh:Taufiq Marjon

           

0 komentar: