Jumat, 04 Oktober 2013

Program Visual Basic (KlasifikasiBatuBara BAB Pembahasan)



PEMBAHASAN
III.1.  Langkah-langkah Pembuatan Program Visual Basic
Dalam membuat program pada Visual Basic tentang Aplikasi Visual Basic 6.0 pada pengenalan dan klasifikasi batubara, maka langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1.        Buka Program Visual Basic 6.0.
2.        Buat Project dengan tambahkan Form-form baru.
3.        Klik control (ctrl) + t pilih Microsoft common dialog control 6.0
4.        Kemudian tambahkan control Label, Text Boxt, Command Button, Image, picture, Timer, Line dan ProgressBar yang dibutuhkan. Setelah itu ubah pengaturan  Properties.
5.        Buat kode program Visual Basic-nya dengan memasukkan kode program.
6.        Jika kode yang ditulis sudah benar, maka program akan berjalan.

III.2.  Tampilan Form
          III.2.1. Tampilan Form 1
GAMBAR III.1
FORM 1
III.2.2. Tampilan Form 2

GAMBAR III.2
FORM 2

III.3.  Pengaturan Properties
III.3.1 Pengaturan Properties Form 1
TABEL III.1
TABEL PROPERTIES FORM 1
Control Name
Properties
Pengaturan Properties
Form 1
Name
Form1
Backstyle
2-sizable
Backcolor
&H0000FF00&

Command 1
Backcolor
&H0000FF00&
Caption
Masuk
Font
Broadway
Style
1-Graphical

Command 2
Backcolor
&H000000FF&
Caption
Keluar
Font
Broadway
Style
1-Graphical

Label 1
Backstyle
o-transparent
Caption
Pengenalan dan Klasifikasi Batubara
Font
Broadway
Forecolor
&H00FF0000&
Label 2
Backstyle
o-transparent
Caption
Copyright 2013, Kukuh Tri  Atmanto (03121002098)
Font
Broadway
Forecolor
&H00FF0000&
Line 1- Line 5
Borderwidth
5
Timer 1
Interval
70

III.3.2  Pengaturan Properties Form 2
TABEL III.2
        TABEL PROPERTIES FORM 2
Control Name
Properties
Pengaturan Properties

Form2
Backcolor
&H0000FFFF&
Backstyle
2-sizable


Command 1
Backcolor
&H0000FF00&
Caption
Data Baru / Reset
Font
Broadway
Style
1-Graphical


Command 2
Backcolor
&H0000FFFF&
Caption
Lihat Jenis Batubara
Font
Broadway
Style
1-Graphical


Command 3
Backcolor
&H0000FFFF&
Caption
Lihat Jenis Batubara
Font
Broadway
Style
1-Graphical


Command 4
Backcolor
&H0000FFFF&
Caption
Lihat Jenis Batubara
Font
Broadway
Style
1-Graphical


Command 5
Backcolor
&H000000FF&
Caption
Kembali
Font
Broadway
Style
1-Graphical


Command 6
Backcolor
&H00FFFF00&
Caption
Pengertian / Uraian
Font
Broadway
Style
1-Graphical


Command 7
Backcolor
&H00FFFF00&
Caption
Teori Pembentukan
Font
Broadway
Style
1-Graphical


Label1
Caption
Pengenalan dan Klasifikasi Batubara
Backstyle
o-transparent
Font
Broadway
Forecolor
&H0000FF00&




Label2
Caption
Catatan : (1) Anda cukup memilih salah satu jenis data antara data kandungan C (%), data kandungan H2O (%), dan data nilai Kalori (Kkal/Kg)                        (2) Reset hasil terlebih dahulu sebelum memasukkan data baru
Backcolor
&H0080FFFF&
Backstyle
1-Transparent
Font
Broadway




Label 3
Caption
Ini Adalah Contoh Batubara Sesuai Data Anda
Backcolor
&H0080FFFF&
Backstyle
1-Transparent
Font
Broadway
Forecolor
&H00FF0000&



Label 4
Caption
?
Backcolor
&H0080FFFF&
Backstyle
1-Transparent
Font
TNR
Forecolor
&H000000FF&



Label 5
Caption
Dikosongkan
Backcolor
&H00FFFF80&
Backstyle
1-Opaque
Font
MS Sans Serif
Forecolor
&H00FF0000&

Frame 1
Backcolor
&H00FFFF00&
Caption
Data Kandungan C (%)
Forecolor
&H00FF0000&

Frame 2
Backcolor
&H0080FFFF&
Caption
Pengenalan Batubara dan Klasifikasinya Berdasarkan Kandungan C, H2O, dan Kalori
Forecolor
&H000000FF&

Frame 3
Backcolor
&H00FFFF00&
Caption
Data Kandungan H2O (%)
Forecolor
&H00FF0000&

Frame 4
Backcolor
&H00FFFF00&
Caption
Data Nilai Kalori (kkal/kg)
Forecolor
&H00FF0000&

Text 1
Text
Dikosongkan
Font
MS Sans Serif

Text 2
Text
Dikosongkan
Font
MS Sans Serif

Text 3
Text
Dikosongkan
Font
MS Sans Serif

III.4. Kode Program
III.4.1. Kode pada Form 1 :
Dim kukuh As Boolean
Private Sub Command1_Click()
For b = 0 To 10000
ProgressBar1.Value = b
If ProgressBar1.Value = 10000 Then
   Form3.Show
   Form1.Hide
ProgressBar1.Value = 0
End If
Next
End Sub
Private Sub Command2_Click()
pesan = MsgBox("Apakah Anda Yakin Ingin keluar ?", vbOKCancel + 32, "PERINGATAN")
If pesan = vbOK Then
End
End If
End Sub
Private Sub Timer1_Timer()
Line1.BorderColor = QBColor(Rnd() * 10)
Line2.BorderColor = QBColor(Rnd() * 10)
Line3.BorderColor = QBColor(Rnd() * 10)
Line4.BorderColor = QBColor(Rnd() * 10)
Line5.BorderColor = QBColor(Rnd() * 10)
If kukuh = True Then
Label1.Left = Label1.Left + 50
If Label1.Left > 2000 Then
kukuh = False
End If
Else
Label1.Left = Label1.Left - 50
If Label1.Left < 500 Then
kukuh = True
End If
End If
End Sub  
III.4.2.   Kode pada Form 2 :
Private Sub Command1_Click()
Text1.Text = ""
Text2.Text = ""
Text3.Text = ""
Label5.Caption = ""
Picture1.Visible = False
Picture2.Visible = False
Picture3.Visible = False
Picture4.Visible = False
End Sub
Private Sub Command2_Click()
a = Text1.Text
Select Case a
Case 25 To 35
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Lignit, sering disebut sebagai brown coal.Batubara ini merupakan batubara kelas rendah dengan  nilai kalor kurang dari 4165 kcal/kg dan memiliki kandungan karbon (C) antara 25-35%, Lignit biasanya mengandung sedikit material kayu dan mempunyai struktur yang lebih kompak jika dibandingkan dengan gambut. Lignit yang baru di tambang mempunyai kandungan air antara 35-75 %.Lignit memiliki nilai kalor yang rendah rendah sehingga jumlah batubara yang dibutuhkan tinggi, Lignit juga memiliki emisi CO2 yang lebih tinggi dibandingkan pembangkit batubara bitumen, juga memiliki rasio overburden terhadap batubara lebih tinggi daripada jenis batubara lain. walaupun dengan semua kekurangan ini, ketersediaan cadangan lignit yang besar membuatnya layak untuk digunakan sebagai sumber energi yang efektif. Jenis Batubara ini umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dengan daya yang dihasilkan berkisar 800-1100MW setiap boilernya."
    Picture4.Visible = True
Case 36 To 45
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Sub-Bituminus, Batubara jenis ini biasanya berwarna hitam mengkilap seperti kilapan logam, memiliki kandungan karbon 35 - 45% dan nilai kalori berkisar 4166 - 5700 Kkal/Kg serta kandungan air antara 11 - 34% dari beratnya. Meskipun nilai panasnya tidak terlalu tinggi, batubara ini umumnya memiliki kandungan belerang yang lebih rendah daripada jenis lainnya, yang membuatnya disukai untuk dipakai karena hasil pembakarannya yang lebih bersih, umumnya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap dan merupakan sumber penting bagi hidrokarbon aromatik untuk industri sintesis kimia."
    Picture3.Visible = True
Case 46 To 86
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Bituminus, merupakan batuan sedimen padat, biasanya hitam tapi kadang-kadang coklat tua, batubara ini memiliki densitas tinggi, umumnya mengkilap dan keras. Kandungan airnya hanya berkisar 8 - 10% dari beratnya, memiliki kandungan karbon yang relative tinggi berkisar antara 68 - 86%, dengan nilai kalori antara 5711 - 6900 Kkal/Kg. Pemanfaatannya umumnya sebagai bahan bakar di pembangkit listrik tenaga uap, dalam jumlah besar digunakan untuk aplikasi panas , dan digunakan untuk membuat kokas dalam industry baja."
    Picture2.Visible = True
Case 87 To 98
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Antrasit, merupakan batubara yang menempati ranking tertinggi ,batubara ini memiliki sifat keras, berwarna hitam glossy (mengkilap metalik), dengan kadar karbon tertinggi yaitu antara 86 - 98%, dan nilai kalorinya diatas 6900 Kkal/Kg dalam pembakaran akan menghasilkan nyala biru pucat dan bebas asap. Bahkan kandungan air pada Antrasit kurang dari 8%. Batubara ini digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan digunakan untuk pemanas ruangan pada perumahan dan komersial."
    Picture1.Visible = True
Case ""
    pesan = MsgBox("Anda Belum Memasukkan Data !", vbOKOnly + 64, "INFORMASI")
Case Else
    pesan = MsgBox("Data yang Anda Masukkan Tidak Sesuai!", vbOKOnly + 64, "INFORMASI")
    If vbOK Then Text1.Text = ""
End Select
End Sub
Private Sub Command3_Click()
b = Text2.Text
Select Case b
Case 35 To 75
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Lignit, sering disebut sebagai brown coal.Batubara ini merupakan batubara kelas rendah dengan  nilai kalor kurang dari 4165 kcal/kg dan memiliki kandungan karbon (C) antara 25-35%, Lignit biasanya mengandung sedikit material kayu dan mempunyai struktur yang lebih kompak jika dibandingkan dengan gambut. Lignit yang baru di tambang mempunyai kandungan air antara 35-75 %.Lignit memiliki nilai kalor yang rendah rendah sehingga jumlah batubara yang dibutuhkan tinggi, Lignit juga memiliki emisi CO2 yang lebih tinggi dibandingkan pembangkit batubara bitumen, juga memiliki rasio overburden terhadap batubara lebih tinggi daripada jenis batubara lain. walaupun dengan semua kekurangan ini, ketersediaan cadangan lignit yang besar membuatnya layak untuk digunakan sebagai sumber energi yang efektif. Jenis Batubara ini umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dengan daya yang dihasilkan berkisar 800-1100MW setiap boilernya."
    Picture4.Visible = True
Case 11 To 34
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Sub-Bituminus, Batubara jenis ini biasanya berwarna hitam mengkilap seperti kilapan logam, memiliki kandungan karbon 35 - 45% dan nilai kalori berkisar 4166 - 5700 Kkal/Kg serta kandungan air antara 11 - 34% dari beratnya. Meskipun nilai panasnya tidak terlalu tinggi, batubara ini umumnya memiliki kandungan belerang yang lebih rendah daripada jenis lainnya, yang membuatnya disukai untuk dipakai karena hasil pembakarannya yang lebih bersih, umumnya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap dan merupakan sumber penting bagi hidrokarbon aromatik untuk industri sintesis kimia."
    Picture3.Visible = True
Case 8 To 10
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Bituminus, merupakan batuan sedimen padat, biasanya hitam tapi kadang-kadang coklat tua, batubara ini memiliki densitas tinggi, umumnya mengkilap dan keras. Kandungan airnya hanya berkisar 8 - 10% dari beratnya, memiliki kandungan karbon yang relative tinggi berkisar antara 68 - 86%, dengan nilai kalori antara 5711 - 6900 Kkal/Kg. Pemanfaatannya umumnya sebagai bahan bakar di pembangkit listrik tenaga uap, dalam jumlah besar digunakan untuk aplikasi panas , dan digunakan untuk membuat kokas dalam industry baja."
    Picture2.Visible = True
Case 0 To 8
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Antrasit, merupakan batubara yang menempati ranking tertinggi ,batubara ini memiliki sifat keras, berwarna hitam glossy (mengkilap metalik), dengan kadar karbon tertinggi yaitu antara 86 - 98%, dan nilai kalorinya diatas 6900 Kkal/Kg dalam pembakaran akan menghasilkan nyala biru pucat dan bebas asap. Bahkan kandungan air pada Antrasit kurang dari 8%. Batubara ini digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan digunakan untuk pemanas ruangan pada perumahan dan komersial."
    Picture1.Visible = True
Case ""
    pesan = MsgBox("Anda Belum Memasukkan Data !", vbOKOnly + 64, "INFORMASI")
Case Else
    pesan = MsgBox("Data yang Anda Masukkan Tidak Sesuai !", vbOKOnly + 64, "INFORMASI")
    If vbOK Then Text2.Text = ""
End Select
End Sub
Private Sub Command4_Click()
c = Text3.Text
Select Case c
Case 0 To 4165
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Lignit, sering disebut sebagai brown coal.Batubara ini merupakan batubara kelas rendah dengan  nilai kalor kurang dari 4165 kcal/kg dan memiliki kandungan karbon (C) antara 25-35%, Lignit biasanya mengandung sedikit material kayu dan mempunyai struktur yang lebih kompak jika dibandingkan dengan gambut. Lignit yang baru di tambang mempunyai kandungan air antara 35-75 %.Lignit memiliki nilai kalor yang rendah rendah sehingga jumlah batubara yang dibutuhkan tinggi, Lignit juga memiliki emisi CO2 yang lebih tinggi dibandingkan pembangkit batubara bitumen, juga memiliki rasio overburden terhadap batubara lebih tinggi daripada jenis batubara lain. walaupun dengan semua kekurangan ini, ketersediaan cadangan lignit yang besar membuatnya layak untuk digunakan sebagai sumber energi yang efektif. Jenis Batubara ini umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dengan daya yang dihasilkan berkisar 800-1100 MW setiap boilernya."
    Picture4.Visible = True
Case 4166 To 5700
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Sub-Bituminus, Batubara jenis ini biasanya berwarna hitam mengkilap seperti kilapan logam, memiliki kandungan karbon 35 - 45% dan nilai kalori berkisar 4166 - 5700 Kkal/Kg serta kandungan air antara 11 - 34% dari beratnya. Meskipun nilai panasnya tidak terlalu tinggi, batubara ini umumnya memiliki kandungan belerang yang lebih rendah daripada jenis lainnya, yang membuatnya disukai untuk dipakai karena hasil pembakarannya yang lebih bersih, umumnya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap dan merupakan sumber penting bagi hidrokarbon aromatik untuk industri sintesis kimia."
    Picture3.Visible = True
Case 5701 To 6900
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Bituminus, merupakan batuan sedimen padat, biasanya hitam tapi kadang-kadang coklat tua, batubara ini memiliki densitas tinggi, umumnya mengkilap dan keras. Kandungan airnya hanya berkisar 8 - 10% dari beratnya, memiliki kandungan karbon yang relative tinggi berkisar antara 68 - 86%, dengan nilai kalori antara 5711 - 6900 Kkal/Kg. Pemanfaatannya umumnya sebagai bahan bakar di pembangkit listrik tenaga uap, dalam jumlah besar digunakan untuk aplikasi panas , dan digunakan untuk membuat kokas dalam industry baja."
    Picture2.Visible = True
Case 6900 To 10000
    Label5.Caption = "          Termasuk golongan Antrasit, merupakan batubara yang menempati ranking tertinggi dalam klasifikasi batubara, batubara ini memiliki sifat keras, berwarna hitam glossy (mengkilap metalik), dengan kadar karbon tertinggi yaitu antara 86 - 98%, dan nilai kalorinya diatas 6900 Kkal/Kg dalam pembakaran akan menghasilkan nyala biru pucat dan bebas asap. Bahkan kandungan air pada Antrasit kurang dari 8%. Batubara ini digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan digunakan untuk pemanas ruangan pada perumahan dan komersial."
    Picture1.Visible = True
Case ""
    pesan = MsgBox("Anda Belum Memasukkan Data !", vbOKOnly + 64, "INFORMASI")
Case Else
    pesan = MsgBox("Data yang Anda Masukkan Tidak Sesuai !", vbOKOnly + 64, "INFORMASI")
    If vbOK Then Text3.Text = ""
End Select
End Sub
Private Sub Command5_Click()
   pesan = MsgBox("Apakah Anda Yakin Ingin Kembali Kemenu Utama ?", vbOKCancel + 32, "PERINGATAN")
   If pesan = vbOK Then
   Form3.Hide
   Form1.Show
   End If
   End Sub
Private Sub Command6_Click()
Label5.Caption = "          Ada dua teori pembentukan Batubara yaitu : (1)Teori In-situ : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai dengan teori in-situ biasanya terjadi di hutan basah dan berawa, sehingga pohon-pohon di hutan tersebut pada saat mati dan roboh, langsung tenggelam ke dalam rawa tersebut, dan sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami pembusukan secara sempurna, dan akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang membentuk sedimen organik.    (2)Teori Drift : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan yang bukan di tempat dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai dengan teori drift biasanya terjadi di delta-delta, mempunyai ciri-ciri lapisan batubara tipis, banyak lapisannya (multiple seam), banyak pengotor (kandungan abu cenderung tinggi). Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan)."
End Sub
                   Private Sub Command7_Click()
Label5.Caption = "          Batu bara merupakan salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, penyusun utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan dalam waktu yang sangat lama dan di area dengan karakteristik kandungan air cukup tinggi. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Batubara juga merupakan batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.Pembentukan batu bara dimulai dengan proses pembusukan timbunan tanaman dalam tanah dan membentuk lapisan gambut kadar karbon tinggi. Pembentukan batu bara dari gambut (coalification) merupakan gabungan proses biologi, kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen yang menutupinya, temperatur, tekanan, dan waktu terhadap komponen organik dari gambut, pada tahap ini persentase Karbon meningkat sedangkan Hidrogen dan Oksigen cenderung berkurang."
End Sub
Private Sub Form_Load()
   Picture1.Visible = False
   Picture2.Visible = False
   Picture3.Visible = False
   Picture4.Visible = False
   End Sub
Private Sub Timer1_Timer()
Label1.ForeColor = QBColor(Rnd() * 10)
Label4.ForeColor = QBColor(Rnd() * 10)
Form3.BackColor = QBColor(Rnd() * 10)
End Sub


III.5.  Tampilan Program
          III.5.1  Tampilan Program Form 1

GAMBAR  III.3.
TAMPILAN PROGRAM FORM1

            III.5.2  Tampilan Program Form 2


GAMBAR  III.4.
TAMPILAN PROGRAM  FORM 2