Peralatan dan Perlengkapan Peledakan Khususnya Pertambangan Granit (Pulau Karimun Besar)
Kukuh Tri Atmanto
Teknik Pertambangan - Universitas Sriwijaya
atmanto@yahoo.com
Jika Anda melihat bendera merah di sekitaran lokasi tambang, itu adalah tanda bahwa pada hari itu akan dilakukan operasi peledakan
Peralatan Peledakan Adalah semua bahan atau
alat-alat yang dapat digunakan lebih dari satu kali pemakaian dalam operasional
peledakan, antara lain :
1)
Mesin Bor dan
Kompresor
Sumber energi
penghasil gaya adalah udara bertekanan tinggi (Pneumatic) yang dihasilkan dari kompresor dan sekaligus sebagai
tenaga penggerak unit alat bor untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi
lainnya, (Gambar 1). Konsumsi udara
yang diperlukan tergantung pada
ukuran mesin bor, makin besar
ukuran mesin akan diperlukan konsumsi udara yang besar pula.
Gambar 1. Mesin Bor (Crawler Drill) dan Kompresor
2)
Batang Bor dan Mata
Bor
Batang bor Extension Drill
Steels menghubungkan DHT Hummer
atau Shank Adaptor dengan Extension Rods. Selain itu batang bor
jenis Extension Drill Steels dapat dipakai untuk mendapatkan kedalaman
pemboran yang diinginkan. Panjang batang bor di PT. Trimegah Perkasa Utama
adalah tiga meter (Gambar 2).
Gambar 2. Batang bor Extension Drill Steel
Mata bor (Drill Bit) akan meneruskan energi putaran dan tekanan dari batang
bor ke batuan (Gambar 3)
Gambar 3. Mata Bor
3)
Mobil Mixer/Manufacturing Unit (MMU)
Mobil Mixer/Manufacturing Unit adalah alat yang digunakan untuk
pengisian lubang ledak secara mekanis (Gambar 4). MMU umumnya terdiri dari
tiga kompartemen yang bermuatan butiran Ammonium
Nitrate (AN), bahan bakar (solar), dan emulsi.
Gambar 4. Pencampran bahan peledak di MMU
4)
Alat Pengaman
Peledakan
Peralatan pengamanan yang biasa
digunakan dalam operasi peledakan diantaranya adalah radio komunikasi Portable atau Handy-Talk (HT) untuk pengawasan keamanan lokasi sekitar peledakan,
sirine, serta bendera merah sebagai tanda area yang akan diledakkan.
Perlengkapan peledakan adalah
semua bahan atau alat-alat yang hanya dapat digunakan untuk satu kali
peledakan, antara lain :
1)
Detonator
Biasa (Plain Detonator)
Merupakan Detonator
yang menjadi pemicu awal proses peledakan. Ukuran tabung Detonator biasa adalah diameter 6,40 mm dan panjang 42 mm dengan
kandungan isian dasar adalah PETN atau TNT (Tri Nitro Toluene) (Gambar 5). Detonator ini selalu
digunakan dengan dikombinasikan dengan sumbu api atau Safety Fuse.
Gambar 5. Plain Detonator
2)
Bahan Peledak
Bahan peledak yang digunakan
untuk pengisian lubang tembak adalah
jenis emulsi/Dabex dengan
perbandingan 70% Matrix dan 30% Ammonium Nitrate Fuel Oil (ANFO). Sedangkan primer menggunakan Booster 400 gram, satu kilogram Dynamite
Daya Gel atau dengan menggunakan keduanya.
3)
Detonator Nonel
(In-Hole Delay)
Detonator Nonel telah
dirancang untuk mengatasi kelemahan yang ada pada Detonator listrik dan cocok untuk daerah dengan intensitas petir
tinggi. Detonator Nonel diterima oleh konsumen lengkap dengan sumbu
signalnya yang dimana merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, Detonator ini memiliki panjang 18 meter
dan waktu Delay 500 ms, (Gambar 6.)
Gambar 6. Detonator Nonel
4)
Sumbu Api (Safety
Fuse)
Sumbu api adalah alat berupa
sumbu yang fungsinya merambatkan api dengan kecepatan tetap . Perambatan api
tersebut dapat menyalakan ramuan pembakar (Ignition Mixture) di dalam Detonator biasa, sehingga dapat
meledakkan isian primer dan isian dasarnya (Gambar 7)
Gambar 7. Sumbu api (Safety Fuse)
5)
Sumbu Ledak (Detonating
Cord)
Sumbu
ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat bahan peledak PETN, dengan kecepatan detonasi 21.000 ft per
detik. Memiliki ketahanan terhadap air yang baik, ringan dan Fleksible, serta memiliki kuat tarik
yang baik. Sumbu ledak lebih dikenal dengan sebutan Cordtex (Gambar 8).
Gambar 8. Sumbu ledak Cordtex
6)
Booster (Pentolite Cast Booster)
Merupakan bahan peledak dengan
daya ledak paling tinggi diantara semua jenis handak yang dipakai di dunia
pertambangan saat ini. Merupakan pencampuran proses pelelehan dari TNT (Tri Nitro Toluena) dengan
PETN (Penta Erytrithol Tetra
Nitrate) (Gambar 9).
Gambar 9. Booster
(Pentolite Cast Booster)
7)
Dynamite Dayagel Dahana Magnum
Merupakan bahan peledak
istimewa yang memiliki kekuatan tinggi dan beremulsi sensitif yang kuat, namun
demikian memiliki sensitivitas yang rendah terhadap impak mekanik. Dayagel Magnum merupakan bahan peledak
kuat yang tahan terhadap air. Dayagel
Magnum dikemas dalam Cartridge dari
bahan Nylon Film yang apabila
diperlukan dapat dipotong. (Gambar 10).
Gambar 10. Dayagel
Dahana Magnum
8)
Relay Connector (Surface Delay)
Relay Connector
merupakan perlengkapan peledakan yang digunakan untuk waktu tunda di atas
permukaan, baik antar baris maupun antar lubang bor. Waktu tunda tersebut
memiliki tujuan untuk meminimalisir terjadinya getaran tanah (Ground Vibration), mengurangi suara dari
ledakan (Noise), serta untuk
mengarahkan lemparan fragmentasi batuan hasil peledakan sesuai yang ditentukan
dan menghindari terjadinya Fly Rock
yang memiliki dampak terhadap lingkungan dan keamanan. Beberapa jenis Relay Connector yang umum digunakan diantaranya adalah Relay Connector MS-17 (Gambar 11), Relay Connector MS-42 (Gambar 12), Relay Connector MS-67 (Gambar 13).
Gambar 11. Relay Connector MS-17
Gambar 12. Relay Connector MS-42
Gambar 13. Relay Connector MS-67