PEMBAHASAN
III.1. Langkah-langkah
Pembuatan Program Visual Basic
Dalam membuat program pada Visual Basic tentang Aplikasi Visual Basic 6.0 pada pengenalan dan klasifikasi batubara, maka
langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Buka Program Visual
Basic 6.0.
2.
Buat Project
dengan tambahkan Form-form baru.
3.
Klik control
(ctrl) + t pilih Microsoft common dialog
control 6.0
4.
Kemudian tambahkan control Label, Text Boxt, Command Button, Image, picture, Timer, Line dan ProgressBar yang dibutuhkan.
Setelah itu ubah pengaturan Properties.
5.
Buat kode program Visual
Basic-nya dengan memasukkan kode program.
6.
Jika kode yang ditulis sudah benar, maka program akan
berjalan.
III.2.
Tampilan Form
III.2.1. Tampilan Form 1
GAMBAR III.1
FORM
1
III.2.2.
Tampilan Form 2
GAMBAR III.2
FORM
2
III.3. Pengaturan Properties
III.3.1 Pengaturan Properties Form 1
TABEL
III.1
TABEL PROPERTIES FORM
1
Control Name
|
Properties
|
Pengaturan Properties
|
Form 1
|
Name
|
Form1
|
Backstyle
|
2-sizable
|
|
Backcolor
|
&H0000FF00&
|
|
Command 1
|
Backcolor
|
&H0000FF00&
|
Caption
|
Masuk
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Style
|
1-Graphical
|
|
Command 2
|
Backcolor
|
&H000000FF&
|
Caption
|
Keluar
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Style
|
1-Graphical
|
|
Label 1
|
Backstyle
|
o-transparent
|
Caption
|
Pengenalan dan
Klasifikasi Batubara
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Forecolor
|
&H00FF0000&
|
|
Label 2
|
Backstyle
|
o-transparent
|
Caption
|
Copyright
2013, Kukuh Tri Atmanto (03121002098)
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Forecolor
|
&H00FF0000&
|
|
Line 1- Line 5
|
Borderwidth
|
5
|
Timer 1
|
Interval
|
70
|
III.3.2
Pengaturan Properties Form 2
TABEL
III.2
TABEL PROPERTIES FORM 2
Control Name
|
Properties
|
Pengaturan Properties
|
Form2
|
Backcolor
|
&H0000FFFF&
|
Backstyle
|
2-sizable
|
|
Command 1
|
Backcolor
|
&H0000FF00&
|
Caption
|
Data Baru / Reset
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Style
|
1-Graphical
|
|
Command 2
|
Backcolor
|
&H0000FFFF&
|
Caption
|
Lihat Jenis Batubara
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Style
|
1-Graphical
|
|
Command 3
|
Backcolor
|
&H0000FFFF&
|
Caption
|
Lihat Jenis Batubara
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Style
|
1-Graphical
|
|
Command 4
|
Backcolor
|
&H0000FFFF&
|
Caption
|
Lihat Jenis Batubara
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Style
|
1-Graphical
|
|
Command 5
|
Backcolor
|
&H000000FF&
|
Caption
|
Kembali
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Style
|
1-Graphical
|
|
Command 6
|
Backcolor
|
&H00FFFF00&
|
Caption
|
Pengertian / Uraian
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Style
|
1-Graphical
|
|
Command 7
|
Backcolor
|
&H00FFFF00&
|
Caption
|
Teori Pembentukan
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Style
|
1-Graphical
|
|
Label1
|
Caption
|
Pengenalan dan Klasifikasi
Batubara
|
Backstyle
|
o-transparent
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Forecolor
|
&H0000FF00&
|
|
Label2
|
Caption
|
Catatan : (1) Anda cukup memilih
salah satu jenis data antara data kandungan C (%), data kandungan H2O (%),
dan data nilai Kalori (Kkal/Kg) (2) Reset hasil
terlebih dahulu sebelum memasukkan data baru
|
Backcolor
|
&H0080FFFF&
|
|
Backstyle
|
1-Transparent
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Label 3
|
Caption
|
Ini Adalah Contoh Batubara Sesuai
Data Anda
|
Backcolor
|
&H0080FFFF&
|
|
Backstyle
|
1-Transparent
|
|
Font
|
Broadway
|
|
Forecolor
|
&H00FF0000&
|
|
Label 4
|
Caption
|
?
|
Backcolor
|
&H0080FFFF&
|
|
Backstyle
|
1-Transparent
|
|
Font
|
TNR
|
|
Forecolor
|
&H000000FF&
|
|
Label 5
|
Caption
|
Dikosongkan
|
Backcolor
|
&H00FFFF80&
|
|
Backstyle
|
1-Opaque
|
|
Font
|
MS Sans Serif
|
|
Forecolor
|
&H00FF0000&
|
|
Frame 1
|
Backcolor
|
&H00FFFF00&
|
Caption
|
Data Kandungan C (%)
|
|
Forecolor
|
&H00FF0000&
|
|
Frame 2
|
Backcolor
|
&H0080FFFF&
|
Caption
|
Pengenalan Batubara dan
Klasifikasinya Berdasarkan Kandungan C, H2O, dan Kalori
|
|
Forecolor
|
&H000000FF&
|
|
Frame 3
|
Backcolor
|
&H00FFFF00&
|
Caption
|
Data Kandungan H2O (%)
|
|
Forecolor
|
&H00FF0000&
|
|
Frame 4
|
Backcolor
|
&H00FFFF00&
|
Caption
|
Data Nilai Kalori (kkal/kg)
|
|
Forecolor
|
&H00FF0000&
|
|
Text 1
|
Text
|
Dikosongkan
|
Font
|
MS Sans Serif
|
|
Text 2
|
Text
|
Dikosongkan
|
Font
|
MS Sans Serif
|
|
Text 3
|
Text
|
Dikosongkan
|
Font
|
MS Sans Serif
|
III.4. Kode Program
III.4.1. Kode pada Form
1 :
Dim kukuh As
Boolean
Private Sub Command1_Click()
For b = 0 To 10000
ProgressBar1.Value = b
If ProgressBar1.Value = 10000 Then
Form3.Show
Form1.Hide
ProgressBar1.Value = 0
End If
Next
End Sub
Private Sub Command2_Click()
pesan = MsgBox("Apakah Anda Yakin Ingin keluar ?", vbOKCancel +
32, "PERINGATAN")
If pesan = vbOK Then
End
End If
End Sub
Private Sub Timer1_Timer()
Line1.BorderColor = QBColor(Rnd() * 10)
Line2.BorderColor = QBColor(Rnd() * 10)
Line3.BorderColor = QBColor(Rnd() * 10)
Line4.BorderColor = QBColor(Rnd() * 10)
Line5.BorderColor = QBColor(Rnd() * 10)
If kukuh = True Then
Label1.Left = Label1.Left + 50
If Label1.Left > 2000 Then
kukuh = False
End If
Else
Label1.Left = Label1.Left - 50
If Label1.Left < 500 Then
kukuh = True
End If
End If
End Sub
III.4.2.
Kode pada Form 2 :
Private Sub Command1_Click()
Text1.Text = ""
Text2.Text = ""
Text3.Text = ""
Label5.Caption = ""
Picture1.Visible = False
Picture2.Visible = False
Picture3.Visible = False
Picture4.Visible = False
End Sub
Private Sub Command2_Click()
a = Text1.Text
Select Case a
Case 25 To 35
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Lignit, sering disebut sebagai brown coal.Batubara ini merupakan batubara kelas
rendah dengan nilai kalor kurang dari
4165 kcal/kg dan memiliki kandungan karbon (C) antara 25-35%, Lignit biasanya
mengandung sedikit material kayu dan mempunyai struktur yang lebih kompak jika
dibandingkan dengan gambut. Lignit yang baru di tambang mempunyai kandungan air
antara 35-75 %.Lignit memiliki nilai kalor yang rendah rendah sehingga jumlah
batubara yang dibutuhkan tinggi, Lignit juga memiliki emisi CO2 yang
lebih tinggi dibandingkan pembangkit batubara bitumen, juga memiliki rasio overburden terhadap batubara lebih tinggi daripada jenis batubara
lain. walaupun dengan semua kekurangan ini, ketersediaan cadangan lignit yang
besar membuatnya layak untuk digunakan sebagai sumber energi yang efektif.
Jenis Batubara ini umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dengan
daya yang dihasilkan berkisar 800-1100MW setiap boilernya."
Picture4.Visible = True
Case 36 To 45
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Sub-Bituminus, Batubara jenis ini biasanya berwarna hitam mengkilap seperti
kilapan logam, memiliki kandungan karbon 35 - 45% dan nilai kalori berkisar
4166 - 5700 Kkal/Kg serta kandungan air antara 11 - 34% dari beratnya. Meskipun
nilai panasnya tidak terlalu tinggi, batubara ini umumnya memiliki kandungan
belerang yang lebih rendah daripada jenis lainnya, yang membuatnya disukai
untuk dipakai karena hasil pembakarannya yang lebih bersih, umumnya digunakan
sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap dan merupakan sumber penting
bagi hidrokarbon aromatik untuk industri sintesis kimia."
Picture3.Visible = True
Case 46 To 86
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Bituminus, merupakan batuan sedimen padat, biasanya hitam tapi kadang-kadang
coklat tua, batubara ini memiliki densitas tinggi, umumnya mengkilap dan keras.
Kandungan airnya hanya berkisar 8 - 10% dari beratnya, memiliki kandungan
karbon yang relative tinggi berkisar antara 68 - 86%, dengan nilai kalori
antara 5711 - 6900 Kkal/Kg. Pemanfaatannya umumnya sebagai bahan bakar di
pembangkit listrik tenaga uap, dalam jumlah besar digunakan untuk aplikasi
panas , dan digunakan untuk membuat kokas dalam industry baja."
Picture2.Visible = True
Case 87 To 98
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Antrasit, merupakan batubara yang menempati ranking tertinggi ,batubara ini
memiliki sifat keras, berwarna hitam glossy
(mengkilap metalik), dengan kadar karbon tertinggi yaitu antara 86 - 98%, dan
nilai kalorinya diatas 6900 Kkal/Kg dalam pembakaran akan menghasilkan nyala
biru pucat dan bebas asap. Bahkan kandungan air pada Antrasit kurang dari 8%.
Batubara ini digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan digunakan
untuk pemanas ruangan pada perumahan dan komersial."
Picture1.Visible = True
Case ""
pesan =
MsgBox("Anda Belum Memasukkan Data !", vbOKOnly + 64,
"INFORMASI")
Case Else
pesan =
MsgBox("Data yang Anda Masukkan Tidak Sesuai!", vbOKOnly + 64,
"INFORMASI")
If vbOK Then Text1.Text = ""
End Select
End Sub
Private Sub Command3_Click()
b = Text2.Text
Select Case b
Case 35 To 75
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Lignit, sering disebut sebagai brown coal.Batubara ini merupakan batubara kelas
rendah dengan nilai kalor kurang dari
4165 kcal/kg dan memiliki kandungan karbon (C) antara 25-35%, Lignit biasanya
mengandung sedikit material kayu dan mempunyai struktur yang lebih kompak jika
dibandingkan dengan gambut. Lignit yang baru di tambang mempunyai kandungan air
antara 35-75 %.Lignit memiliki nilai kalor yang rendah rendah sehingga jumlah
batubara yang dibutuhkan tinggi, Lignit juga memiliki emisi CO2 yang
lebih tinggi dibandingkan pembangkit batubara bitumen, juga memiliki rasio
overburden terhadap batubara lebih tinggi daripada jenis batubara lain.
walaupun dengan semua kekurangan ini, ketersediaan cadangan lignit yang besar
membuatnya layak untuk digunakan sebagai sumber energi yang efektif. Jenis
Batubara ini umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dengan daya yang
dihasilkan berkisar 800-1100MW setiap boilernya."
Picture4.Visible = True
Case 11 To 34
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Sub-Bituminus, Batubara jenis ini biasanya berwarna hitam mengkilap seperti
kilapan logam, memiliki kandungan karbon 35 - 45% dan nilai kalori berkisar
4166 - 5700 Kkal/Kg serta kandungan air antara 11 - 34% dari beratnya. Meskipun
nilai panasnya tidak terlalu tinggi, batubara ini umumnya memiliki kandungan
belerang yang lebih rendah daripada jenis lainnya, yang membuatnya disukai
untuk dipakai karena hasil pembakarannya yang lebih bersih, umumnya digunakan
sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap dan merupakan sumber penting
bagi hidrokarbon aromatik untuk industri sintesis kimia."
Picture3.Visible = True
Case 8 To 10
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Bituminus, merupakan batuan sedimen padat, biasanya hitam tapi kadang-kadang
coklat tua, batubara ini memiliki densitas tinggi, umumnya mengkilap dan keras.
Kandungan airnya hanya berkisar 8 - 10% dari beratnya, memiliki kandungan
karbon yang relative tinggi berkisar antara 68 - 86%, dengan nilai kalori
antara 5711 - 6900 Kkal/Kg. Pemanfaatannya umumnya sebagai bahan bakar di
pembangkit listrik tenaga uap, dalam jumlah besar digunakan untuk aplikasi
panas , dan digunakan untuk membuat kokas dalam industry baja."
Picture2.Visible = True
Case 0 To 8
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Antrasit, merupakan batubara yang menempati ranking tertinggi ,batubara ini
memiliki sifat keras, berwarna hitam glossy (mengkilap metalik), dengan kadar
karbon tertinggi yaitu antara 86 - 98%, dan nilai kalorinya diatas 6900 Kkal/Kg
dalam pembakaran akan menghasilkan nyala biru pucat dan bebas asap. Bahkan
kandungan air pada Antrasit kurang dari 8%. Batubara ini digunakan sebagai
bahan bakar pembangkit listrik dan digunakan untuk pemanas ruangan pada
perumahan dan komersial."
Picture1.Visible = True
Case ""
pesan =
MsgBox("Anda Belum Memasukkan Data !", vbOKOnly + 64,
"INFORMASI")
Case Else
pesan =
MsgBox("Data yang Anda Masukkan Tidak Sesuai !", vbOKOnly + 64,
"INFORMASI")
If vbOK Then Text2.Text = ""
End Select
End Sub
Private Sub Command4_Click()
c = Text3.Text
Select Case c
Case 0 To 4165
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Lignit, sering disebut sebagai brown coal.Batubara ini merupakan batubara kelas
rendah dengan nilai kalor kurang dari
4165 kcal/kg dan memiliki kandungan karbon (C) antara 25-35%, Lignit biasanya
mengandung sedikit material kayu dan mempunyai struktur yang lebih kompak jika
dibandingkan dengan gambut. Lignit yang baru di tambang mempunyai kandungan air
antara 35-75 %.Lignit memiliki nilai kalor yang rendah rendah sehingga jumlah
batubara yang dibutuhkan tinggi, Lignit juga memiliki emisi CO2 yang
lebih tinggi dibandingkan pembangkit batubara bitumen, juga memiliki rasio
overburden terhadap batubara lebih tinggi daripada jenis batubara lain.
walaupun dengan semua kekurangan ini, ketersediaan cadangan lignit yang besar
membuatnya layak untuk digunakan sebagai sumber energi yang efektif. Jenis
Batubara ini umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dengan daya yang
dihasilkan berkisar 800-1100 MW setiap boilernya."
Picture4.Visible = True
Case 4166 To 5700
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Sub-Bituminus, Batubara jenis ini biasanya berwarna hitam mengkilap seperti
kilapan logam, memiliki kandungan karbon 35 - 45% dan nilai kalori berkisar
4166 - 5700 Kkal/Kg serta kandungan air antara 11 - 34% dari beratnya. Meskipun
nilai panasnya tidak terlalu tinggi, batubara ini umumnya memiliki kandungan
belerang yang lebih rendah daripada jenis lainnya, yang membuatnya disukai
untuk dipakai karena hasil pembakarannya yang lebih bersih, umumnya digunakan
sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap dan merupakan sumber penting
bagi hidrokarbon aromatik untuk industri sintesis kimia."
Picture3.Visible = True
Case 5701 To 6900
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Bituminus, merupakan batuan sedimen padat, biasanya hitam tapi kadang-kadang
coklat tua, batubara ini memiliki densitas tinggi, umumnya mengkilap dan keras.
Kandungan airnya hanya berkisar 8 - 10% dari beratnya, memiliki kandungan
karbon yang relative tinggi berkisar antara 68 - 86%, dengan nilai kalori
antara 5711 - 6900 Kkal/Kg. Pemanfaatannya umumnya sebagai bahan bakar di
pembangkit listrik tenaga uap, dalam jumlah besar digunakan untuk aplikasi
panas , dan digunakan untuk membuat kokas dalam industry baja."
Picture2.Visible
= True
Case 6900 To 10000
Label5.Caption
= " Termasuk golongan
Antrasit, merupakan batubara yang menempati ranking tertinggi dalam klasifikasi
batubara, batubara ini memiliki sifat keras, berwarna hitam glossy (mengkilap metalik), dengan kadar karbon tertinggi
yaitu antara 86 - 98%, dan nilai kalorinya diatas 6900 Kkal/Kg dalam pembakaran
akan menghasilkan nyala biru pucat dan bebas asap. Bahkan kandungan air pada
Antrasit kurang dari 8%. Batubara ini digunakan sebagai bahan bakar pembangkit
listrik dan digunakan untuk pemanas ruangan pada perumahan dan komersial."
Picture1.Visible = True
Case ""
pesan =
MsgBox("Anda Belum Memasukkan Data !", vbOKOnly + 64,
"INFORMASI")
Case Else
pesan =
MsgBox("Data yang Anda Masukkan Tidak Sesuai !", vbOKOnly + 64,
"INFORMASI")
If vbOK Then
Text3.Text = ""
End Select
End Sub
Private Sub Command5_Click()
pesan = MsgBox("Apakah Anda Yakin Ingin Kembali Kemenu Utama
?", vbOKCancel + 32, "PERINGATAN")
If pesan = vbOK Then
Form3.Hide
Form1.Show
End If
End Sub
Private Sub Command6_Click()
Label5.Caption = " Ada dua teori pembentukan Batubara
yaitu : (1)Teori In-situ : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang
berasal dari hutan dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk
sesuai dengan teori in-situ biasanya terjadi di hutan basah dan berawa,
sehingga pohon-pohon di hutan tersebut pada saat mati dan roboh, langsung
tenggelam ke dalam rawa tersebut, dan sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami
pembusukan secara sempurna, dan akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang membentuk
sedimen organik. (2)Teori Drift :
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan yang bukan
di tempat dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai
dengan teori drift biasanya terjadi di delta-delta, mempunyai ciri-ciri lapisan
batubara tipis, banyak lapisannya (multiple seam), banyak pengotor (kandungan
abu cenderung tinggi). Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu
tahap biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan)."
End Sub
Private Sub Command7_Click()
Label5.Caption = " Batu bara merupakan salah satu bahan
bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar,
terbentuk dari endapan organik, penyusun utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan
terbentuk melalui proses pembatubaraan dalam waktu yang sangat lama dan di area
dengan karakteristik kandungan air cukup tinggi. Unsur-unsur utamanya terdiri
dari karbon, hydrogen dan oksigen. Batubara juga merupakan batuan organik yang
memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam
berbagai bentuk.Pembentukan batu bara dimulai dengan proses pembusukan timbunan
tanaman dalam tanah dan membentuk lapisan gambut kadar karbon tinggi.
Pembentukan batu bara dari gambut (coalification) merupakan gabungan proses
biologi, kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen
yang menutupinya, temperatur, tekanan, dan waktu terhadap komponen organik dari
gambut, pada tahap ini persentase Karbon meningkat sedangkan Hidrogen dan
Oksigen cenderung berkurang."
End Sub
Private Sub Form_Load()
Picture1.Visible
= False
Picture2.Visible
= False
Picture3.Visible
= False
Picture4.Visible
= False
End
Sub
Private Sub Timer1_Timer()
Label1.ForeColor = QBColor(Rnd() * 10)
Label4.ForeColor = QBColor(Rnd() * 10)
Form3.BackColor = QBColor(Rnd() * 10)
End Sub
III.5. Tampilan Program
III.5.1 Tampilan Program Form 1
GAMBAR III.3.
TAMPILAN
PROGRAM FORM1
III.5.2 Tampilan Program Form 2
GAMBAR III.4.
TAMPILAN
PROGRAM FORM 2